Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal, Apa yang Bisa Dilakukan Dinas Pendidikan?

Ben
2 Min Read
Foto Ilustrasi

Dinas Pendidikan Kabupaten dapat mengedepankan kearifan lokal melalui berbagai strategi yang terintegrasi dalam kurikulum, kebijakan, dan kegiatan sekolah. Berikut beberapa cara konkret:

  1. Integrasi dalam Kurikulum dan Muatan Lokal
  • Menyusun kurikulum muatan lokal berbasis kearifan lokal yang relevan dengan budaya, alam, dan nilai-nilai masyarakat setempat.
  • Mendorong sekolah mengajarkan materi seperti bahasa daerah, sejarah lokal, praktik budaya (tarian, tenun, musik tradisional), dan pengetahuan ekologis lokal (seperti Noken di Papua).
  1. Pelatihan Guru Berbasis Konteks Lokal : Memberikan pelatihan guru agar mampu mengembangkan pembelajaran kontekstual dengan pendekatan budaya lokal, termasuk metode bercerita (storytelling), praktik lapangan, dan pembelajaran kolaboratif.
  1. Kolaborasi dengan Tokoh Adat dan Komunitas
  • Menggandeng tokoh adat, seniman lokal, dan sesepuh untuk mengajar atau berbagi dalam kegiatan pembelajaran.
  • Menyelenggarakan forum diskusi bersama masyarakat untuk menggali potensi budaya yang bisa diadopsi di sekolah.
  1. Festival Budaya Sekolah
  • Menyelenggarakan festival budaya lokal tahunan di tingkat sekolah dan kabupaten.
  • Mendorong projek siswa yang bertema kearifan lokal, seperti dokumentasi budaya, praktik ekologis tradisional, atau seni tradisional.
  1. Kebijakan Pendidikan Daerah yang Berbasis Budaya
  • Mengintegrasikan kearifan lokal dalam Rencana Strategis Pendidikan Daerah.
  • Mengalokasikan anggaran khusus untuk program pendidikan berbasis budaya lokal.
  1. Digitalisasi dan Dokumentasi : Membangun arsip digital tentang budaya lokal (cerita rakyat, lagu daerah, permainan tradisional) yang bisa digunakan sebagai bahan ajar di sekolah-sekolah.

Ruang Lingkup

  • Pembelajaran muatan lokal di jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK.
  • Pengembangan materi ajar berbasis budaya lokal.
  • Kegiatan ekstrakurikuler bertema budaya dan lingkungan.
  • Pelibatan tokoh adat, seniman, dan komunitas lokal dalam pendidikan.

Strategi Pelaksanaan

  • Pemetaan Potensi Budaya Lokal : Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan tokoh adat untuk mendata bahasa, tradisi, seni, cerita rakyat, dan kearifan ekologis.
  • Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal : Penyusunan silabus dan modul ajar berbasis budaya lokal dan Pelatihan guru dalam pengembangan pembelajaran kontekstual.
  • Pemberdayaan Sekolah : Sekolah menjadi pusat pelestarian budaya melalui proyek siswa, pameran budaya, dan festival daerah.
  • Kemitraan Komunitas dan Lembaga Adat : Kegiatan belajar bersama komunitas: membuat Noken, tenun, menokok sagu, , dll.

 

(dari berbagai sumber)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *