Noken Papua dari tujuh wilayah adat di Tanah Papua dibahas dalam Sidang Antarpemerintah untuk Kebudayaan Dunia di Kantor Pusat UNESCO, Paris, Prancis, 3 hingga 7 Desember 2012.
Sidang kebudayaan dunia tersebut berlangsung di markas besar UNESCO dan terasa seolah baru terjadi tahun ini, meskipun sebenarnya telah berlalu dua belas tahun silam.
Sidang yang dihadiri oleh 192 negara anggota UNESCO berlangsung dengan penuh antusiasme dan keseriusan, membahas berbagai warisan budaya komunitas dunia.
Pembahasan mengenai Noken Papua sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage/ICH) UNESCO dilakukan pada hari kedua, yakni Selasa, 4 Desember 2012, pukul 09.30 waktu setempat.
Meskipun kota Paris saat itu tengah diselimuti musim salju, hal tersebut tidak mengurangi semangat para delegasi negara-bangsa untuk mengikuti sidang yang berlangsung 5 hari itu.
Saat tiba giliran Noken Papua dibahas, hadir pula perwakilan dari Papua—disebut sebagai “Matahari dari Papua”—yang menyaksikan langsung jalannya sidang.
Suasana haru menyelimuti ruang sidang ketika seluruh delegasi turut terlibat dalam pembahasan tersebut, dengan debat dan dukungan yang menghangatkan suasana di tengah musim dingin.