HUT Noken Unesco Ke-13, Pemkab Intan Jaya Gelar Lomba Rajut Noken

Ben
3 Min Read

SEKOLAHNOKEN.COM,-  Pemerintah Kabupaten Intan Jaya melalui Dekranasda menggelar perlombaan merajut noken modern, menganyam gelang, dan noken tradisional dalam rangka memperingati Hari Noken ke-13 dengan tema “Merajut Kelestarian Budaya di Tengah Modernitas.”

Kegiatan yang berlangsung di Bilogai, Sugapa, dan dibuka secara resmi oleh Bupati Intan Jaya, Aner Maisini.

Bupati Aner Maisini dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada panitia penyelenggara yang telah menghadirkan kegiatan budaya tersebut.

Bupati menegaskan bahwa noken tidak hanya bernilai seni, tetapi memiliki makna spiritual dan peran penting dalam kehidupan masyarakat Papua.

Menurut Bupati, noken adalah simbol kehidupan yang diberikan Tuhan kepada orang Papua.

“Noken merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Noken adalah satu-satunya wadah yang diberikan Tuhan Allah langsung kepada kita. Bahkan dalam tradisi kelahiran, noken digunakan untuk menyambut bayi yang baru lahir. Itu sebabnya noken memiliki makna khusus dan istimewa bagi kami,” ungkap Bupati Aner Maisini.

 

Ketua Dekranasda Kabupaten Intan Jaya, Nelly Kudiai, pada kesempatan yang sama menegaskan bahwa peringatan Hari Noken bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi wujud pelestarian identitas budaya masyarakat Papua.

Ia menjelaskan bahwa noken adalah simbol kehidupan dan perlambang seorang mama.

“Noken adalah mama dan simbol kehidupan orang Papua. Momen ini penting untuk melestarikan budaya yang telah diberikan langsung oleh Tuhan Allah kepada kami,” ujarnya.

Kegiatan tersebut semakin istimewa dengan kehadiran Titus Pekei, tokoh pencetus noken hingga akhirnya diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia.

Titus Pekei dalam sambutannya,  mengaku bersyukur dapat hadir di Intan Jaya.

Ia juga menyampaikan bahwa sebelumnya sempat merasa khawatir datang akibat pemberitaan negatif mengenai keamanan wilayah tersebut.

“Saya sempat kuatir datang karena daerah ini dikenal sebagai daerah konflik, tetapi kekuatiran itu hanya pengaruh media. Ternyata daerah ini aman dan saya disambut mama-mama Moni Migani dengan sangat hangat,” ujar Titus.

Titus Pekei menegaskan bahwa noken memiliki nilai spiritual tinggi dan merupakan anugerah yang diwariskan langsung oleh nenek moyang di atas tanah Papua.

Ia menekankan bahwa noken adalah bagian dari identitas masyarakat di tujuh wilayah adat Papua, sehingga pelestariannya harus terus dilakukan dari generasi ke generasi.

“Noken adalah warisan nenek moyang langsung dari Tuhan Allah di atas tanah Papua di tujuh wilayah adat. Noken adalah kehidupan kita karena sangat melekat dengan kita. Sebabnya noken memiliki nilai dan makna yang sangat dalam,” tuturnya.

Di akhir acara, Titus Pekei menyerahkan sertifikat dan penghargaan khusus kepada Pemerintah Daerah Intan Jaya sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dalam melestarikan noken.

Penghargaan diberikan kepada Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Dinas Pariwisata, perwakilan mama Papua, serta perwakilan masyarakat adat.

Peringatan Hari Noken ke-13 ini menjadi momentum penting yang menunjukkan bahwa Intan Jaya adalah daerah yang aman serta memiliki komitmen kuat dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya Papua. (*)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *